Berkunjung ke Sekolah Selamat Pagi
By Namiera Hamidah XI IPS 1
Beberapa
saat lalu, SMA Labschool Kebayoran melakukan kunjungan ke Malang. Sesampainya
disana kami menginap di daerah Batu yaitu Hotel Argro Wisata cukup nyaman
dengan view yang bagus. Di daerah Batu cukup dingin jika di pagi dan malam
hari. Hari ketiga di Malang kami diajak untuk mengunjungi salah salah satu
sekolah yaitu Sekolah Selamat Pagi dan itu tidak jauh dari hotel kami. Saat
sayai memasuki Sekolah tersebut saya cukup terkejut karena sekolah ini
sangatlah luas dan besar banyak objek-objek yang lucu untuk foto dan warna
warni. Lalu kami semua diarahkan untuk menuju aula, disana kami dijelaskan
tentang apa saja isi yang ada di sekolah ini. Karena dari slide show dan
video-video yang ditampilkan cukup membuat kami terkesima dan rasanya ingin
memperdalam apa yang ada disini.
Sekolah
ini setiap angkatannya memiliki sekitar 80 anak mereka berasal dari berbagai
kota. Dari awal mereka masuk sampai keluar sekolah mereka tidak dikenakan biaya
apapun semua ditanggung oleh sekolah namun mereka saja disana menghasilkan uang
sendri hebat ya.
Lalu kami diajak
untuk menonton pertunjukan , sebelum itu aku pergi menuju tempat oleh-oleh atau
pokoknya kayak tempat jualan gitu. Ternyata mereka menjual berbagai macam
makanan atau snack dan hebatnya lagi mereka membuatnya sendiri. Saat
pertunjukan berlangsung ada anak-anak yang berkeliling dan mereka menjual Thai
tea yang enak. Lalu pertunjukanpun dimulai, seperti drama musical tapi mereka
lebih menunjukan banyak menari tarian yang mereka tunjukanpun tarian dari
berbagai daerah. Terakhir kami boleh kepanggung dan berfoto bersama anak-anak
di pertunjukan tersebut.
Saat
yang ditunggu-tunggu tiba, akhirnya kita semua dibagi menjadi beberapa kelompok
dan kita mengelilingi sekolah itu yey. Pertama kami semua ditunjukan peternakan
atau kebun binatang kecil milk mereka , kami menemui kelinci ,kambing, ikan,
burung dan lain lain. Mereka memiliki tempat Outbound sendiri loh, disan ada
seperti Kids Corner dan Teens Corner. Lalu kami juga diajak untuk mengenali
jenis tumbuhan apa saja yang ada di
sana. Aku sedikit bertanya kepada perempuan yang menjadi tour guide kami.
Mereka membuat semua ini sendiri, tidak gampang untuk mengurus semua hewan dan
tumbuhan yang ada disana, mereka juga bercerita untungnya ada bantuan dari
alumni-alumni disana. Alumni tersebut datang bisa untuk magang atau dia
membantu mengajarkan adik-adiknya.
Fasilitas
yang ada disekolah ini sangat memadai , dibantu juga dengan kreativitas dari
murid-murid disekolah ini. Aku mengunjungi berbagai tempat yang ada disana bisa
untuk foto-foto juga loh. Oh iya kalau tidak salah sekolah ini dimulai dari jam
set 8 pagi sampai jam 2 siang. Tapi mereka sudah di bangunkan dari jam 6 untuk
beribadah dan bersih-bersih. Disekolah ini sangat tidak memandang apapun mereka
berteman dengan semuanya. Banyak spot-spot unik yang bisa dijadikan tempat
bersantai atau foto karena mereka memiliki alam yg hijau udah gitu udara di
Malang juga sejuk. Makin enak deh.
Aku senang dan
nyaman berada disana kalu boleh aku sekolah disana aku mau deh hahaha. Banyak
pelajaran yang bisa di ambil ketika berada disana tapi banyak juga inspirasi yg
aku dapat. Aku ingin berterimakasih kepada orang yang telah membangun sekolah
ini karena anak-anak di pelosok sana tidak perlu takut lagi untuk putus
sekolah. Siapasih yang gakmau sekolah disana , ketika disana berasa kalau kita
berada di kota kita sendiri. Tidak heran jika banyak pengunjung lokal sampai
tourist yang pergi kesana. Karena
sekolah itu sangat unik dan menarik.
Dari apa yang aku baca di salah satu artikel kalau soal
system pendidikan disana mereka menggunakan kurikulum umum. Namun, siswa sebanyak mungkin tak belajar di kelas
karena kelas akan memenjarakan imajinasi dan kreativitas siswa. Mereka banyak
belajar di kebun atau pendopo di lingkungan sekolah. Dengan misi menanamkan
jiwa toleransi, ada lima guru agama berbeda di sini. Namun, dalam setiap
perayaan hari besar agama, siswa yang tak merayakan ikut membantu. Mereka
dilatih menghargai cara berdoa dan keyakinan pemeluk agama lain. Keistimewaan
lain yang dirasakan siswa adalah kesempatan studi banding ke luar negeri. Siswa
diajak Julianto ke Singapura, China, Macau, dan Hongkong. Tak semua siswa ikut,
hanya 13-17 siswa terpilih.
Di luar negeri, siswa belajar melihat cara hidup orang lain.
Misalnya, kerja keras para pedagang di China atau cara berjalan para pekerja di
Singapura yang cepat., Hal-hal positif itu dapat dicontoh dan kelak siswa pun
menularkannya kepada masyarakat. Setelah lulus, para siswa tak wajib
menjadi entrepreneur. Mereka bebas menentukan profesi sesuai
dengan bakat. Sekolah hanya memancing bakat mereka dan mengarahkan. Namun,
banyak siswa yang lalu mengembangkan usaha seperti makanan ringan dan biro
perjalanan. Daya tarik SMA SPI itulah
yang membuat banyak orang tua ingin menyekolahkan anaknya di sini. Pada
penerimaan siswa baru angkatan pertama, tahun 2007, hanya ada 27 siswa. Mulai
tahun 2012, kuota ditingkatkan menjadi 40 siswa, tetapi pendaftar mencapai 150
orang.
Sepulang berkunjung banyak sekali hal-hal yang dapat diambil dan
menjadi inspirasi kami semua. Coba saja di Jakarta ada sekolah seperti itu
pasti sangat memudahkan anak-anak yang kurang mampu untuk mendapatkan
penedidikan yang layak. Saya sangat berterimakasih kepada sekolah tersebut
karena sangat mengajarkan saya apa arti kebersamaan, bersyukur dan menghargai
satu sama lain. Tempat tersebut juga sangat dekat dengan Museum Angkut dan juga
BNS.
Sekian dari cerita saya selama di Malang.

Comments
Post a Comment