Cerita dari SMA Selamat Pagi
NAMA : YABUNAYA SALSABILA YUNIAR
Studi lapangan atau stulap, adalah satu dari sekian banyak kegiatan
Labschool yang selalu saya
tunggu-tunggu. Bukan hanya jalan-jalannya yang saya nantikan, tapi saya juga
menantikan ilmu baru yang bisa saya dapatkan selama studi lapangan. Untuk
kegiatan stulap ini, Saya dan angkatan saya—Heksadasa Darmantya Brahwalaga, mengunjungi
kota Surabaya dan kota Batu. Kegiatan studi lapangan tersebut dilaksanakan
selama 6 hari, dan kami akan mengunjungi banyak tempat. Diantaranya adalah
Universitas Airlangga dan Gunung Bromo. Namun ada satu tambahan tempat yang
kami akan kunjungi, yaitu SMA Selamat Pagi.
Pada hari terakhir dari kegiatan studi lapangan , saya dan
teman-teman saya mengunjungi SMA Selamat Pagi. Begitu bus masuk ke area parkir
SMA tersebut, saya heran. Saya bisa melihat tiga bangunan dari tempat parkir
tersebut, namun dua diantara ketiganya adalah bangunan hotel. Sementara bangunan
sekolah SMA Selamat Pagi tersebut, menurut saya biasa saja. Apa sebenarnya yang
mengagumkan dari SMA ini?
Saya diajak masuk ke dalam area sekolah tersebut, saya dan
yang lainnya diberi sebuah gelang kertas—rasaya seperti masuk taman hiburan.
Ketika memandang sekeliling banyak sekali benda yang dicat warna-warni. Di depan pintu gerbang, Siswa-siswi SMA
Selamat Pagi menyambut dengan memakai pakaian adat dari berbagai daerah. Saya dan
teman-teman diarahkan ke sebuah aula. Begitu tiba di aula tersebut, kami ditampilkan
sebuah video tentang profil sekolah tersebut.
SMA Selamat Pagi didirikan oleh Bapak Julianto Eka Putra. Siswa siswi yang bersekolah di SMA
Selamat Pagi ini datang dari berbagai daerah dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Karena sekolah ini adalah sekolah gratis, siswa yang bersekolah
disini ditanggung biaya hidupnya sampai mereka lulus dan mendapat ijazah SMA.
Tidak hanya ditanggung biaya hidupnya, pihak SMA Selamat Pagi
mengajarkan siswa-siswinya enterepreneurship untuk mengasah daya pikir dan
semangat maju mereka. Awalnya, Bapak Julianto Ekaputra mengajarkan mereka untuk
membuat keripik pisang. Selanjutnya, para siswa berinisiatif untuk menambahkan
coklat ke kripik pisang tersebut, kemudian lahirlah produk Choco Banana. Produk
ini kemudian dipasarkan dan berkembang dengan sangat pesat. Tidak berhenti di produk
choco banana saja, siswa-siswi SMA Selamat Pagi membuat produk-produk lain yang
tidak kalah lakunya di pasaran. Siswa siswi yang memproduksi produk makanan dan
minuman ini kemudian menjadi divisi food production.
Bapak Julianto juga membangun laboratorium
enterpreneur dan lifeskill, untuk para Alumni 1, para siswa siswi yang
bersekolah, dan kelak untuk semua para alumni SMA Selamat Pagi. Guru serta
siswa SMA Selamat Pagi menyebutnya dengan nama Transformer Center. Di dalamnya,
terdapat Kampoeng Kidz, Kampoeng Teenz dan Kampoeng Succezz. Di sini, semua
bakat dari siswa siswi SMA Selamat Pagi Indonesia di kembangkan di berbagai
divisi. Diantaranya adalah Divisi Marketing, Engineering, Hotel dan Restaurant.
Setelah dikenalkan
profil SMA Selamat pagi, kami diajak untuk menonton sebuah pertunjukan yang
dipersembahkan siswa siswi dari Divisi
Show SMA Selamat Pagi. Pertunjukkan ini diberi judul Bhineka Tunggal Ika.
Pertunjukkan ini menceritakan
keberagaman suku dan agama yang ada di Indonesia dan bagaimana sikap yang
harusnya kita ambil dalam menghadapinya. Di dalam pertunjukkan tersebut,
terdapat banyak tarian dan gerakan akrobatik yang sangat bagus. Ditengah
pertunjukkan juga ada penari-penari yangmemberikan bunga mawar ke penonton. Pertunjukkan
ini kemudian diakhiri dengan dikibarkannya bendera merah putih raksasa yang
menandakan damainya pihak yang berkonflik. Menurut saya pribadi, pertunjukkan
tersebut sangat bagus. Dari mulai alur cerita hingga kostum, semuanya patut
diacungi jempol.
Seusai menonton pertunjukkan,
saya dan teman-teman saya diajak berkeliling area SMA Selamat Pagi ini. Kami
dibagi perkelas dan setiap kelas telah dipasangkan dengan 2 siswa SMA Selamat
Pagi sebagai tour guide. Diluar dugaan saya, ada banyak sekali tempat menarik
di area ini. Pertama, kami mengunjungi kandang kelinci. Kandang tersebut cukup
luas dan ada banyak miniatur keajaiban dunia yang dijadikan sebagai rumah
kelinci. Selanjutnya, saya dan teman-teman saya dipandu ke kandang kambing, kandang burung merpati dan
kandang ayam.
Selain itu, kami
juga mengunjungi tempat ibadah yang
tersedia disana. Karena siswa siswi yang bersekolah di SMA Selamat Pagi memeluk
agama yang berbeda-beda, pihak sekolah pun menyediakan tempat ibadah yang
lengkap. Dari mulai masjid hingga pura, semuanya ada.
Ada sebuah kejadian
lucu yang menimpa teman saya ketika mengunjungi wahana outbond. Dengan percaya
diri, ia menaiki wahana outbond itu. Padahal, ia tidak membawa baju ganti
seandainya ia gagal dan jatuh ke kolam dibawahnya. Benar saja, ketika sampai di
tengah wahana, ia tidak bisa meraih pegangan wahana yang menyebabkan dirinya
terjatuh ke kolam. Alhasil badannya basah dan ia harus membeli baju baru dan
membersihkan dirinya. Tapi tidak
apa-apa, setidaknya dia sudah menghibur saya dan teman-teman saya hehe.
Ketika waktu sholat
Jumat datang, siswi SMA Labschool Kebayoran diberikan waktu bebas untuk
berkeliling area SMA Selamat Pagi. Saya mengambil banyak sekali foto bersama
teman-teman saya. Tidak lupa, saya juga membeli produk-produk buatan siswa SMA
Selamat Pagi seperti choco banana dan Thai Tea. Rasanya enak dan hargamya pun
sangat terjangkau. Apalagi untuk kantong siswa seperti saya dan teman-teman
saya.
Sebelum pulang, saya
sempat mengobrol dengan salah satu siswi SMA Selamat Pagi. Kami mengobrol di
rumah hidroponik. Siswi yang saya lupa untuk tanya namanya itu , menceritakan
pada saya bagaimana dia datang ke SMA inidan apa yang dia pelajari disini. Ia
sangat tertarik pada herbologi dan sangat bersyukur ia bisa mempelajarinya
lebih dalam di SMA ini. Ia juga berharap dia bisa memiliki bisnis hidroponik
sendiri nantinya. Dan melalui ceritanya, saya bisa ihat bagaimana SMA Selamat
Pagi telah membantu siswanya untuk mengembangkan potensi diri.

Comments
Post a Comment