SEKOLAH KAYA RAYA ANAK BANGSA
Oleh
: Kynan Dio Ramadhan
Kelas
: XI IPS 1
Nama
saya Kynan Dio Ramadhan. Saya seorang siswa di Sekolah Menengah Atas Labschool
Kebayoran. Di sekolah saya banyak sekali aktivitas akademik, maupun
non-akademik yang sangat menarik dan juga menambah wawasan. SMA Labschool
Kebayoran memiliki segudang prestasi akademik namun, di sisi lain sekolah ini
juga menyelenggarakan kegiatan non-akademik yang sangat menarik. Seperti Trip
Observasi ke desa-desa, BINTAMA bersama kopassus, dan salah satunya kegiatan
Studi Lapangan.
Tahun
ini saya dan angkatan saya Heksadasa Darmantya Brahwalaga yang biasa disebut
Heksadraga, melakukan Studi Lapangan ke kota Malang dan Surabaya. Studi
Lapangan pada tahun ini merupakan Studi Lapangan yang kedua kalinya dilakukan
oleh Heksdraga, karena sebelumnya pada saat kelas 10 pernah dilakukan ke Bursa
Efek Jakarta (BEI). Perjalanan Studi Lapangan dimulai pada tanggal 22 Januari
2018. Heksadraga memulai keberangkatan dari Stasiun Gambir.
Dalam
seminggu melakukan kegiatan Studi Lapangan, banyak sekali hal-hal baru yang
menarik dan mendidik. Salah satunya adalah kunjungan ke SMA Selamat Pagi. Kunjungan
ini dilakukan pada tanggal 25 Januari, tepatnya pada hari kamis. Sebelumnya saya
belum ‘mengenal’ sekolah ini secara menyeluruh. Di benak saya karena mungkin
nama dari sekolah ini yang membuat saya berpikir bahwa sekolah ini merupakan
sekolah negeri biasa. Sebelum kunjungan ini kami mendapat informasi bahwa
kunjungan ke sekolah ini dilakukan karena sekolah ini memiliki keunikan berupa
penerapan entrepreneurship yang sangat hebat. Menurut saya sebelum melakukan
kunjungan, penerapannya ini hanya dilakukan dalam skala kecil.
Saat
kami sampai saya terkejut, karena luas sekolah ini sangat fantastis mencapai
sekian hektar. Dan sekolah ini menyerupai sebuah komplek yang dalamnya berisi
banyak fasilitas menarik. Seperti, Tempat Penginapan (hotel), berbagai tempat
rekreasi seperti outbond, tempat memancing, hall pertunjukan, dan lain-lain.
Entrepreneurship
yang dilakukan oleh sekolah ini sangat sistematis dan tertata. Dimulai dari
pengelolaan semua ini, dilakukan oleh para siswa dan alumni. Mereka akan
mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dilakukan, dan dari keuntungan
tersebut, mereka menikmati hasilnya bersama. Kita disambut oleh para siswa yang
menjadi para host dari sebuah penginapan. Mereka berdiri dalam 2 baris dan
membuka sebuah jalan untuk kami lalui. Selama kita berjalan, mereka tidak
henti-hentinya menyapa kita dengan sambutan “Selamat Pagi” yang menjadi khas
mereka untuk melakukan sapaan.
Di
sana juga terdapat sawah dan kebun-kebunan berisikan sayur-mayur yang mereka tanam
sendiri dan siram rutin untuk dimanfaatkan hasilnya. Rumah hijau juga tersedia
untuk tanaman hidroponik dan lainnya. Sekolah ini ternyata dibagi menjadi
beberapa sektor. Ada transformation center,
laboratorium, farm center, dan lain-lain yang semuanya tersebar di berbagai
tempat.
Setelah
disambut, kami dituntun oleh siswa yang berperan sebagai tour guide dan
diarahkan ke suatu hall yang besar dan berisi tempat duduk dan beberapa stand yang
menjual cemilan dan minuman dingin jika selama menonton kami merasa lapar. Hebatnya,
minuman dan makanan yang dijual merupakan produk yang dibuat oleh siswa SMA
Selamat Pagi itu sendiri.
Acara
dibuka oleh seorang wanita yang memperkenalkan kami dengan sekolah luar biasa
ini. Perkenalan dilakukan dengan menayangkan sebuah video yang menunjukan
betapa hebatnya sekolah itu.
Sekolah
ini didirikan oleh orang yang mulia. Siswa dan siswi disekolah ini merupakan
anak yatim, anak piatu, dan juga anak yatim dan piatu. Mereka dididik dengan
tekun. Tidak hanya diajari pelajaran akademik, namun sekolah ini juga
mengajarkan bagaimana cara melakukan bisnis dengan baik dan benar. Dengan modal
yang dibiayai oleh ssang pendiri, sekolah ini beserta dengan para siswanya
mampu mengembangkan modalnya jadi profit yang sangat besar. Dibentuknya sekolah
ini tentu sangat membantu anak-anak yang kurang beruntung nasibnya di
Indonesia.
Persentase
siswa yang diterima menurut persentase penganut agama di Indonesia sambil
mengikuti kuota daerah agar siswa dari kelima agama yang disayai resmi di
Indonesia dan dari berbagai daerah di Indonesia terwakili. Di sekolah yang
menampung siswa beragam agama dan suku bangsa ini ditumbuhkembangkan semangat
persatuan sebagai bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan dan melaksanakan
toleransi. Selain itu ditumbuhkembangkan pula jiwa entrepreneurship sebagai
bekal mencari nafkah dan berbuat bagi bagi masyarakat sekitar.
Setelah
video selesai, kami diajak berkeliling dan melihat hasil dan karya-karya yang
telah siswa SMA Selamat Pagi buat di sekolah tersebut. Pertama, tour guide kami
memperlihatkan kami pada sebuah ‘kandang kelinci’. Namun kandang kelinci
tersebut bukan yang seperti anda bayangkan. Kandang ini sangat luas dan
dilengkapi oleh hiasan-hiasan seperti miniatur Eiffel Tower, Menara Pisa, dan
monument-monumen terkenal lain dari seluruh dunia. Hiasan tersebut menjadi
tempat berlalu- lalangnya kelinci-kelinci lincah tersebut.
Setelah
itu, kami diajak ke sebuah tempat peternakan. Peternakan tersebut berisi
hewan-hewan seperti kambing, ayam, burung, dan lainnya. Kami diberi kesempatan
untuk berfoto dan memberi makan kepada hewan tersebut. Berikutnya, kami diajak
memasak oleh salah satu murid dari sekolah tersebut. Kami memasak jamur dengan
saus teriyaki yang merupakan produksi dari sekolah itu juga.
Saat
semua sektor sudah kami lihat dan pelajari, kami diarahkan ke area panggung dan
melihat sebuah pementasan dari sekolah ini. Pentas ini telah mereka lakukan
sampai ke kancah Internasional. Pentas ini bertemakan budaya bangsa Indonesia. Dengan
atraksi dan teknologi yang mantap, tentu pentas ini menjadi sangat kolosal dan
indah untuk disaksikan bersama.
Kunjungan
ke sekolah ini membuat saya sangat bersyukur dan termotivasi untuk selalu
belajar akan hal-hal baru. Dengan nasib saya yang lebih beruntung dibandingkan
dengan anak-anak itu, seharusnya saya lebih bisa berprestasi dalam segala macam
bidang. Kunjungan ke sekolah SMA Selamat Pagi memberikan saya banyak pelajaran
berharga.
Comments
Post a Comment