Hari yang Berkesan
Oleh: Andari Pramesti (4)
Hari yang Berkesan
Pada tanggal 22 Januari 2018, angkatan Heksadasa Darmantya Brahwalaga pergi
study tour ke Surabaya-Malang-Batu. Kami pun berangkat dari Stasiun Gambir
dengan kereta api argo anggrek kelas eksekutif dengan tujuan Surabaya. Di kereta,
saya duduk bersama teman saya Anindya Putri Astari dan 2 teman saya yang duduk
di depan saya yaitu Adinda Nurul Yasmin dan Agnesia Nadilla. Perjalanan dari
Jakarta ke Surabaya ditempuh waktu 10 jam dengan berhenti di stasiun-stasiun. Salah
satu stasiunnya adalah Semarang Tawang.
Selama di Surabaya, banyak hal
menyenangkan yang saya dan teman-teman saya lakukan seperti makan martabak yang
ibu saya belikan lalu mengobrol hingga larut malam. Melakukan kunjungan ke
fakultas ekonomi universitas airlangga dan sebagainya.
Tetapi pengalaman yang paling
menyenangkan ketika saya berada di Gunung Bromo dan Kota Batu. Setelah
kunjungan dari Universitas Airlangga, kami pergi ke Balai Benih dan langsung
menuju ke kota Batu. Di Batu, saya menginap di Hotel Kusuma AgroWisata. Hotel di
Batu jauh lebih bagus dari pada hotel di Surabaya. Suasana hotelnya sangatlah sejuk
dan cuacanya dingin. Sesampainya di kamar, saya dan teman-teman saya yaitu
Nindya, Roidah, dan Hana langsung tidur karena malamnya akan pergi ke Gunung
Bromo. Pukul 11.00, saya dan teman-teman saya bangun dan langsung bersiap ke
Gunung Bromo. Sebelum saya tidur, kamar sebelah saya yang ditempati oleh 4
teman saya yaitu Dinda, Aqila,Mayo, dan Kalisha meminta saya untuk
bareng-bareng bersiap ke Gunung Bromo. Saat jam 11.27 di mana semua kamar sudah
bergegas menuju lobby hotel, ternyata kamar sebelah saya pun belum bangun. Akhirnya
saya dan teman kamar saya mengedor pintu dan mereka pun kaget karena sudah mau
berangkat ke bromo 3 menit lagi. Akhirnya mereka langsung buru-buru ganti baju
dan langsung ke lobby hotel. Perjalanan dari hotel ke bromo ditempuh waktu 4
jam menggunakan elf. Selama perjalanan saya pun tidur dikarenakan sangat
mengantuk. Sesampainya di Bromo, kami disambut dengan jeep yang sudah siap
mengatar ke atas. Jeep pun dibagi sesuai absen kelas. Saya satu jeep dengan
Nindya, Dinda, Agnes dan Akila. Sepanjang perjalanan menuju ke penanjakan, diiringi dengan rintikan hujan. Sesampainya di
penanjakan satu, saya harus berjalan lumayah jauh untuk bisa naik dan melihat
sunrise. Namun sayangnya hari itu hujan deras dan dipenuhi oleh kabut. Cuacanya
pun sangat dingin. Walau seperti itu, saya dan teman-teman saya tetap naik dan
masih berharap bisa melihat sunrise dan bromo. Namun hujan semakin deras dan
kabut semakin tebal. Saya pun sempat menggigil karena baju saya basah semua. Gunung bromo dan sunrise tidak terlihat
sedikit put. Saya pun sangat kecewa karena pada saat dulu pertama kali saya ke
Bromo, saya beruntumg bisa melihat sunrise tapi yang kedua kali gagal. Setelah itu,
jeep pun mengantarkan saya ke pasir berbisik, bukit teletubbies, dan kawah
bromo. Karena jalanannya tidak rata dan banyak batu kerikil, alhasil jeep yang
saya naiki pun bergoncang cukup kuat dan saya pun sempat kaget. Saat di pasir
berbisik, semua angkatan heksadraga asyik berfoto sedangkan saya di jeep makan
bakso malang karena kedinginan. saya mulai berfoto-foto saat di bukit
teletubbies karena cuacanya sudah cerah dan tidak dingin lagi.
Keesokan harinya, saya dan teman saya
bangun jam 6 pagi lalu pukul 7.30, kami pun makan pagi di restoran yang ada. Pemandangan
dari restoranya sangatlah bagus. Makanan yang disajikan pun sangat enak. Tujuan
pertama kami hari itu adalah SMA Selamat Pagi. Awalnya saya agak malas untuk
berkunjung ke SMA Selamat Pagi karena saya mengira itu hanyalah SMA biasa
seperti SMA pada umumnya. Namun dugaan saya salah ketika saya sampai di SMA
Selamat Pagi! SMA itu seperti tempat rekreasi. Saya pun kagum ke SMA Sealamt
Pagi yang sangat beda dengan SMA lainnya. Begitu sampai di SMA Selamat Pagi,
kami berjalan cukup jauh untuk ke aulanya. Disana diceritakan terbentuknya SMA
Selamat Pagi dan kondisi anak-anaknya. SMA Selamat Pagi didirikan oleh Pak
Julianto Eka Putra pada tahun 2008, tujuan beliau membuat SMA Selamat Pagi
adalah untuk anak-anak yang tidak mampu dari seluruh Indonesia bisa mendapatkan
pendidikan yang bagus. Sehingga SMA Selamat Pagi hanya menerima anak-anak yatim
piatu yang berasal dari panti asuhan. Di
SMA tersebut, terdapat jurusan-jurusan seperti kuliner, perhotelan, restoran,
dan sebagainya. Di SMA tersebut, anak-anak diajarkan skill-skill yang
diperlukan dalam hidup sehingga saat sudah lulus, bisa langsung bekerja. Kami juga
diperkenalkan dengan produk buatan murid SMA Selamat Pagi yaitu choco banana
dan thai tea. Kemasan yang mereka gunakan sangatlah menarik. Produk favorit
saya adalah thai tea karena rasanya enak dan harganya cukup murah. Saya pun
terkejut saat diberi tahu SMA Selamat Pagi dalam setahun bisa menghasilkan 25
Miliar dari produk dan kegiatan mereka.
Setelah
perkenalan di aula, kami pun menonton pertunjukan dari murid SMA Selamat Pagi. Pertunjukanya
sangatlah spektakuler. Saya dan teman-teman saya sampai tercengang menyaksikan
penampilan itu. Setelah menonton pertunjukan, barulah kami diajak keliling SMA
Selamat Pagi. Pertama, kami dibawa ke tempat ‘rabbit world’ saya pertama kira
itu hanyalah miniatur dari ikon-ikon negara, namun ternyata itu adalah tempat
bermain kelinci. Saya awalnya tidak sadar ada kelinci karena kelincinya
ngumpet. Lalu setelah berfoto-foto, kami dibawa ke tempat burung, kambing,
ayam, dan burung puyuh. Jujur, itu adalah pertama kali saya melihat burung
puyuh secara langsung. Setelah dari tempat itu, kami dibawa ke tempat tanaman
hydroponic yaitu menanam tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air
dan media yang lain. Mereka belajar hidroponik dengan melihat dari internet. Dengan
melakukan hidroponik, mereka berhasil menanam buah melon, tomat ceri, dan kale.
Saya sangatlah kagum dengan apa yang
dilakukan oleh anak-anak SMA Selamat Pagi karena dengan latar belakang mereka
yang bisa dibilang tidak beruntung, mereka mau berusaha untuk menjadi seseorang
yang sukses.
Comments
Post a Comment